KLIK DISNI

Untuk mengetahui lebih lanjut.

KLIK DISNI

Untuk mengetahui lebih lanjut.

KLIK DISNI

Untuk mengetahui lebih lanjut.

Jumat, 28 September 2012

1000 HARI GUS DUR

Gus Mus: Sederhana, Gus Dur Tak Punya Dompet


Jakarta, NU Online
Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Mustofa Bisri menyatakan, salah satu sikap dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang patut diteladani bangsa Indonesia adalah kesederhanaan. Kepribadian inilah yang menguatkan Gus Dur secara total melayani masyarakat tanpa menuntut pamrih apapun.

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini menyampaikannya dalam peringatan seribu hari wafatnya Gus Dur di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (27/6) malam. Ia didampingi, antara lain, oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, Prof Dr Quraish Shihab, Mahfud MD, dan puluhan pejabat, kiai dan habaib dari berbagai daerah.

“Di seribu harinya Gus Dur ini saya ajak sampean semua yang mengaku cinta sama Gus Dur, ayo kita lawan gaya hidup hidup berlebih-lebihan di Tanah Air ini dengan gaya hidup sederhana,” pintanya.

Menurutnya, kecintaan kepada dunia telah menyeret banyak orang pada tindak kesalahan, seperti korupsi dan tamak kekuasaan. Sepintas mereka terlihat kaya dan mulia tapi sejatinya mereka sangatlah fakir dan miskin. Padahal, kekayaan Gus Dur justru lahir dari kezuhudannya.

“Gus dur itu kaya sekali. Nggak punya dompet tapi kaya sekali. Karena apa? Karena nggak butuh,” terangnya.

Dijelaskan, kesederhanaan Gus Dur tak sekadar menyangkut materi, tapi juga dalam sikap keberagamaan. Kedalamannya menguasai ilmu-ilmu agama malah membuatnya selalu tenang dan jernih dalam mengambil setiap langkah.

“Jangan berlebih-lebihan, termasuk dalam beragama. Saya ulangi, termasuk dalam beragama!” pesan Pengasuh Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah ini.

Sejumlah kelompok agama dinilai terlalu reaksioner dalam menyikapi sejumlah persoalan. “Film nggak cocok kaget, ada Lady Gaga kaget. Berlebih-lebihan itu bikin manusia tak bisa berpikir adil,” tandasnya.


Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis   : Mahbib Khoiron

SUMBER:  nu.or.id

1000 HARI GUS DUR

Syiir Tanpo Waton Hipnotis Puluhan Ribu Jamaah


Jombang, NU Online
Lantunan Syiir Tanpo Waton yang dikumandangkan KH Nizom Asshofa menghipnotis puluhan ribu jamaah yang menghadiri peringatan 1000 hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, di Tebuireng Jombang, Kamis malam (27/8).

Syiir tanpo waton menutup kegiatan pengajian yang dihelat di areal makam Gus Dur yang menghadirkan mantan Menteri Agama Prof Tholhah Hasan, dan KH Maimun Zubair yang dihadiri sekitar 20 hingga 25 ribu jamaah.

Suara Gus Nizom yang memang terdengar sangat mirip dengan suara Al Marhum Gus Dur seakan sosok cucu pendiri NU, KH Hasyim Asyari yang dikenal dekat dengan beragai kalangan dan masyarakat kecil ini turut hadir ditengah tengah jamaah.

”Suaranya memang sangat mirip dengan Gus Dur, padahal beliau masih sangat muda,” kata Yusuf salah satu wartawan yang tepat di depan podium.

Gus Nizom, tampil dengan didampingi sekitar 20 pengikutnya dengan berpakain hitam dan berambut gondrong. Sementara para jamaah larut dengan lantunan lantunan syiir yang dikenal dengan Syiir Gus Dur.

Peringatan 1000 hari wafatnya presiden RI ke-4, kemarin terlihat sangat meriah, sejaka siang ribuan jamaah sudah terlihat memasuki kawasan pondok pesantren Tebuireng Jombang. Kondisi ini semakin padat ketika dimulai acara tahlil.

Setidaknya 20 ribu orang memadati Pesantren Tebuireng. Membludaknya jamaah membuat banyak pengunjung tak bisa masuk ke areal pondok dan tertahan diluar pagar.

"Panitia hanya memperkirakan dihadiri sekitar 10 ribu orang, tapi melihat seperti ini bisa lebih 20 ribu orang,’’ kata Lukman Hakim ketua panitia pelaksana.

Saking padatnya pengunjung, jalan raya yang berada di depan pondok sampai harus ditutup. Sementara arus kendaraan dialihkan melalui jalur alternatif. Pengunjung memang mulai berdatangan dengan berbagai cara. Ada yang berjalan kaki, mengendarai motor, mobil, bus serta kereta kelinci. Tak heran ketika jelang Magrib area parkir sudah penuh dengan kendaraan. Padahal acara baru dimulai setelah salat Isya.

Pukul 19.00, WIB jarak satu kilometer dari Tebuireng, jalan raya sudah padat merayap. Di kanan kiri jalan berderet mobil parkir. Nah, begitu memasuki gerbang Tebuireng, pengunjung sudah berdesak-desakan. Bahkan, di pintu gerbang utara, sejumlah petugas keamanan terpaksa menghalau para pengunjung. Pasalnya, area di sekitar makam Gus Dur sudah sesak pengunjung.

"Maaf jangan masuk ke area makam. Karena pengunjung sudah penuh sesak. Sekali lagi, harap kembali lagi,’’ kata Djamaludin Karim Wakil Komandan Satkorcab Banser Jombang yang mengatur di pintu masuk gerbang pondok pesantren.

Redaktur    : Hamzah Sahal
Kontributor : Muslimin Abdurrahman

SUMBER: nu.or.id

PBNU Luncurkan Kartanu, Daftar Cukup via SMS

Jakarta, NU Online
Sebagai amanat Muktamar ke-32 NU yang berlangsung di Makassar Maret 2010 lalu berupa pendataan dan pengembangan system administrasi warga NU, kelembagaan dan asset NU, maka PBNU meluncurkan program Kartanu secara nasional.

Peluncuran Kartanu ini dilakukan di Jakarta, yang dihadiri oleh para pengurus NU Wilayah dari sebagian besar PWNU se-Indonesia. Jum’at malam (1/10).

Proses pendaftaran Kartanu yang baru sangat mudah dan cepat, warga NU cukup mengirimkan SMS yang selanjutnya data akan diproses dan diverifikasi kebenarannya. Selanjutnya, akan dicetak kartu sementara sebelum kartu yang sebenarnya jadi.

Dengan biaya pendaftaran sebesar 35.000 rupiah, Kartanu Multifungsi ini sekaligus dapat berfungsi sebagai kartu kas yang bisa diisi uang dan diambil di ATM, kasir bank, internet banking, pembayaran pulsa, PLN, Telkom dan lainya.

Selain itu, mereka yang resmi menjadi anggota NU secara otomatis akan mendapatkan santunan kecelakaan berupa biaya pengobatan maksimal 500.000 per tahun dan biaya kecacatan permanent maksimal 5 juta rupiah.

Dalam program hasil kerjasama dengan PT Vobe ini, juga tersedia layanan asuransi eksklusif berupa asuransi risiko demam berdarah, rawat inatp, asuransi kecelakaan yang ebih luas, asuransi kendaraan dan asuransi rumah tinggal.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj berharap dengan pembuatan Kartanu ini, administrasi keanggotaan warga NU semakin baik dan dapat meningkatkan ukhuwah sesame warga NU dan selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan, baik lahir maupun batin.

“Kartanu juga akan dimuati dengan informasi-informasi komprehensif baik untuk tujuan organisasi maupun untuk tujuan transaksi ekonomi sehari-harai adan lebih mendorong warga NU untuk lebih meningkatkan daya dan upayanya dalam membangun masyarakat yang mulia dan bermartabat dan baradab dalam arangka baldatun thoyyibatun warobbun ghofur, sesuai dengan akidah ahlusunnah wal jamaah,” katanya. (mkf)

SUMBER : http://www.nu.or.id